- Bangunlah 15 menit lebih awal
- Mempersiapkan untuk pagi malam sebelumnya
- Hindari pakaian ketat
- Hindari bergantung pada bahan-bahan kimia
- Atur janji ke depan
- Jangan mengandalkan memori Anda ... tuliskanlah
- Praktekkan pemeliharaan preventif
- Membuat duplikat kunci
- Berkata "tidak" lebih sering
- Menetapkan prioritas dalam hidup Anda
- Hindari orang-orang negatif
- Menggunakan waktu dengan bijak
- Sederhanakan waktu makan
- Selalu membuat salinan surat-surat penting
- Mengantisipasi kebutuhan Anda
- Perbaiki apa pun yang tidak bekerja dengan benar
- Meminta bantuan untuk pekerjaan yang tidak Anda sukai
- Bagilah tugas besar menjadi bagian kecil yang dapat dikerjakan
- Lihatlah masalah sebagai tantangan
- Lihatlah tantangan yang berbeda
- Variasikan hidup anda
- Senyum
- Bersiaplah untuk hujan
- Menggelitik bayi
- Pelihara anjing yang ramah / kucing
- Tidak harus tahu semua jawaban
- Ambil hikmah dari segalanya
- Katakanlah sesuatu yang baik untuk seseorang
- Mengajarkan seorang anak untuk terbangkan layang-layang
- Berjalan dalam hujan
- Jadwal waktu bermain dalam setiap hari
- Mandi dengan sabun gelembung
- Sadar akan keputusan yang Anda buat
- Percayalah pada diri sendiri
- Berhenti mengatakan hal-hal negatif pada diri sendiri
- Visualisasikan diri Anda menang
- Kembangkan rasa humor
- Berhenti berpikir besok akan menjadi lebih baik hari ini
- Memiliki tujuan untuk diri sendiri
- Menari
- Katakanlah "halo" kepada orang asing
- Mintalah seorang teman untuk memeluk
- Menatap bintang-bintang
- Praktek bernapas perlahan
- Belajarlah untuk bersiul sebuah lagu
- Membaca puisi
- Mendengarkan simfoni
- Menonton balet
- Baca cerita meringkuk di tempat tidur
- Melakukan hal baru
- Menghentikan kebiasaan buruk
- Belilah bunga
- Luangkan waktu untuk bunga-bunga kecil
- Cari dukungan dari orang lain
- Meminta seseorang untuk menjadi partner
- Lakukan sekarang
- Bekerja dg ceria dan optimis
- Letakkan keselamatan pd yang pertama
- Melakukan segala sesuatu dg moderasi
- Perhatikan penampilan Anda
- TIDAK berusaha untuk kesempurnaan
- Regangkan batas-batas anda sedikit setiap hari
- Lihatlah karya seni
- Bersenandung jingle
- Menjaga berat
- Menanam pohon
- Memberi makan burung-burung
- Berlatih hidup di bawah tekanan
- Berdiri dan meregangkan
- Selalu punya rencana "B"
- Belajar doodle baru
- Hafalkan lelucon
- Bertanggung jawab atas perasaan-perasaan Anda
- Belajar untuk memenuhi kebutuhan Anda sendiri
- Menjadi pendengar yang lebih baik
- Kenali keterbatasan anda dan biarkan orang lain tahu
- Beritahu seseorang untuk memiliki hari yang baik
- Melempar pesawat kertas
- Latihan setiap hari
- Mempelajari kata-kata untuk lagu baru
- Bekerja lebih pagi
- Membersihkan salah satu lemari
- Bermain kue dengan balita
- Pergi piknik
- Ambil rute yang berbeda untuk bekerja
- Cuti kerja lebih awal (dengan izin)
- Masukkan penyegar udara dalam mobil Anda
- Menonton film dan makan popcorn
- Menulis catatan untuk seorang teman jauh
- Pergi ke permainan bola dan berteriak
- Memasak makanan dan memakannya di bawah cahaya lilin
- Mengenali pentingnya cinta tak bersyarat
- Ingat bahwa stres adalah suatu sikap
- Membuat jurnal
- Berlatih senyum lebar
- Ingatlah Anda selalu memiliki pilihan
- Memiliki jaringan dukungan orang, tempat dan hal-hal
- Berhenti berusaha untuk memperbaiki orang lain
- Cukup tidur
- Bicara lebih sedikit dan lebih banyak mendengarkan
- Pujilah orang lain
Rabu, 27 Agustus 2014
101 Cara Mengatasi Stress Courtesy of the Tripler Army Medical Center, Honolulu, Hawaii
Label:
Inspirasi Dan Motivasi
Selasa, 26 Agustus 2014
Melati Tanpa Tangkai

Dulu Telah kutetapkan untuk melupakanmu..telah kuyakinkan diriku kau bukan untuk ku
kau buang cinta yang ku berikan kau hempaskan tangkai yang menjadi pegangan...
Melati..
tapi itu dulu setelah kusadar bahwa yang terjadi adalah takdir tuhan,
perlahan telah ku coba memaafkan,perlahan dan pasti ku harus menatap masa depan
kau dulu dan sekarang adalah tetap menjadi pujaan
Melati...
Meskipun sekarang kau tak bertangkai,sarimu tak lagi menarik para kumbang
tapi bagiku kau tetap menawan,bagiku kau tetap pujaan
karna indahnya melati tak akan hilang oleh keadaan..indahnya melati selalu tak kan tergantikan
Melati..
hadirmu selalu ku impikan..berdua dengan mu selalu kurindukan..menjadi tangkaimu itu harapan
sekarang... ku sandarkan semua pada tuhan bilakah itu semua jadi kenyataan..
kini adamu telah mengisi kekosongan..sekarang kupasrahkan pada taqdir tuhan semoga kita dapat dipersatukan
Label:
Inspirasi Dan Motivasi
Hati Yang Sempurna
Pada
suatu hari, seorang pemuda berdiri di tengah kota dan menyatakan bahwa
dialah pemilik hati yang terindah yang ada di kota itu. Banyak orang
kemudian berkumpul dan mereka semua mengagumi hati pemuda itu, karena
memang benar-benar sempurna. Tidak ada satu cacat atau goresan
sedikitpun di hati pemuda itu.
Pemuda itu sangat bangga dan mulai menyombongkan hatinya yang indah. Tiba-tiba, seorang lelaki tua menyeruak dari kerumunan, tampil ke depan dan berkata " Mengapa hatimu masih belum seindah hatiku ?". Kerumunan orang-orang dan pemuda itu melihat pada hati pak tua itu. Hati pak tua itu berdegup dengan kuatnya, namun penuh dengan bekas luka, dimana ada bekas potongan hati yang diambil dan ada potongan yang lain ditempatkan di situ;namun tidak benar-benar pas dan ada sisi-sisi potongan yang tidak rata.
Bahkan, ada bagian-bagian yang berlubang karena dicungkil dan tidak ditutup kembali. Orang-orang itu tercengang dan berpikir, bagaimana mungkin pak tua itu mengatakan bahwa hatinya lebih indah ? Pemuda itu melihat kepada pak tua itu, memperhatikan hati yang dimilikinya dan tertawa " Anda pasti bercanda, pak tua", katanya, "bandingkan hatimu dengan hatiku, hatiku sangatlah sempurna sedangkan hatimu tak lebih dari kumpulan bekas luka dan cabikan".
" Ya", kata pak tua itu, " hatimu kelihatan sangat sempurna meski demikian aku tak akan menukar hatiku dengan hatimu. Lihatlah, setiap bekas luka ini adalah tanda dari orang-orang yang kepadanya kuberikan kasihku, aku menyobek sebagian dari hatiku untuk kuberikan kepada mereka, dan seringkali mereka juga memberikan sesobek hati mereka untuk menutup kembali sobekan yang kuberikan.
Namun karena setiap sobekan itu tidaklah sama, ada bagian-bagian yang kasar, yang sangat aku hargai, karena itu mengingatkanku akan cinta kasih yang telah bersama-sama kami bagikan. Adakalanya, aku memberikan potongan hatiku begitu saja dan orang yang kuberi itu tidak membalas dengan memberikan potongan hatinya.
Hal itulah yang meninggalkan lubang-lubang sobekan - - memberikan cinta kasih adalah suatu kesempatan. Meskipun bekas cabikan itu menyakitkan, mereka tetap terbuka, hal itu mengingatkanku akan cinta kasihku pada orang-orang itu, dan aku berharap, suatu ketika nanti mereka akan kembali dan mengisi lubang-lubang itu. Sekarang, tahukah engkau keindahan hati yang sesungguhnya itu ?"
Pemuda itu berdiri membisu dan airmata mulai mengalir di pipinya. Dia berjalan ke arah pak tua itu, menggapai hatinya yang begitu muda dan indah, dan merobeknya sepotong. Pemuda itu memberikan robekan hatinya kepada pak tua dengan tangan-tangan yang gemetar. Pak tua itu menerima pemberian itu, menaruhnya di hatinya dan kemudian mengambil sesobek dari hatinya yang sudah amat tua dan penuh luka, kemudian menempatkannya untuk menutup luka di hati pemuda itu. Sobekan itu pas, tetapi tidak sempurna, karena ada sisi-sisi yang tidak sama rata. Pemuda itu melihat kedalam hatinya, yang tidak lagi sempurna tetapi kini lebih indah dari sebelumnya, karena cinta kasih dari pak tua itu telah mengalir kedalamnya. Mereka berdua kemudian berpelukan dan berjalan beriringan.
Pemuda itu sangat bangga dan mulai menyombongkan hatinya yang indah. Tiba-tiba, seorang lelaki tua menyeruak dari kerumunan, tampil ke depan dan berkata " Mengapa hatimu masih belum seindah hatiku ?". Kerumunan orang-orang dan pemuda itu melihat pada hati pak tua itu. Hati pak tua itu berdegup dengan kuatnya, namun penuh dengan bekas luka, dimana ada bekas potongan hati yang diambil dan ada potongan yang lain ditempatkan di situ;namun tidak benar-benar pas dan ada sisi-sisi potongan yang tidak rata.
Bahkan, ada bagian-bagian yang berlubang karena dicungkil dan tidak ditutup kembali. Orang-orang itu tercengang dan berpikir, bagaimana mungkin pak tua itu mengatakan bahwa hatinya lebih indah ? Pemuda itu melihat kepada pak tua itu, memperhatikan hati yang dimilikinya dan tertawa " Anda pasti bercanda, pak tua", katanya, "bandingkan hatimu dengan hatiku, hatiku sangatlah sempurna sedangkan hatimu tak lebih dari kumpulan bekas luka dan cabikan".
" Ya", kata pak tua itu, " hatimu kelihatan sangat sempurna meski demikian aku tak akan menukar hatiku dengan hatimu. Lihatlah, setiap bekas luka ini adalah tanda dari orang-orang yang kepadanya kuberikan kasihku, aku menyobek sebagian dari hatiku untuk kuberikan kepada mereka, dan seringkali mereka juga memberikan sesobek hati mereka untuk menutup kembali sobekan yang kuberikan.
Namun karena setiap sobekan itu tidaklah sama, ada bagian-bagian yang kasar, yang sangat aku hargai, karena itu mengingatkanku akan cinta kasih yang telah bersama-sama kami bagikan. Adakalanya, aku memberikan potongan hatiku begitu saja dan orang yang kuberi itu tidak membalas dengan memberikan potongan hatinya.
Hal itulah yang meninggalkan lubang-lubang sobekan - - memberikan cinta kasih adalah suatu kesempatan. Meskipun bekas cabikan itu menyakitkan, mereka tetap terbuka, hal itu mengingatkanku akan cinta kasihku pada orang-orang itu, dan aku berharap, suatu ketika nanti mereka akan kembali dan mengisi lubang-lubang itu. Sekarang, tahukah engkau keindahan hati yang sesungguhnya itu ?"
Pemuda itu berdiri membisu dan airmata mulai mengalir di pipinya. Dia berjalan ke arah pak tua itu, menggapai hatinya yang begitu muda dan indah, dan merobeknya sepotong. Pemuda itu memberikan robekan hatinya kepada pak tua dengan tangan-tangan yang gemetar. Pak tua itu menerima pemberian itu, menaruhnya di hatinya dan kemudian mengambil sesobek dari hatinya yang sudah amat tua dan penuh luka, kemudian menempatkannya untuk menutup luka di hati pemuda itu. Sobekan itu pas, tetapi tidak sempurna, karena ada sisi-sisi yang tidak sama rata. Pemuda itu melihat kedalam hatinya, yang tidak lagi sempurna tetapi kini lebih indah dari sebelumnya, karena cinta kasih dari pak tua itu telah mengalir kedalamnya. Mereka berdua kemudian berpelukan dan berjalan beriringan.
Label:
Inspirasi Dan Motivasi
Langganan:
Komentar (Atom)